Showing posts with label summer. Show all posts
Showing posts with label summer. Show all posts

Thursday, September 16, 2010

kalau saya tak nak jadi doktor boleh tak??





tamat sudah tahun 4. First time masuk clinical year, i bet semua pelajar tahun 4 ada tanggapan dan pendapat masing2 tentang clinical year. Ada yang rasa teruja, seronok dapat praktis dengan patient, ada yang pening sebab sistem dan admin yang huru hara, dan mungkin ada juga yang tak sempat nak rasa pape, sebab selalu sangat ponteng kelas, hehe... Apa yang boleh saya katakan, semakin naik tahun, ujian dan cabaran semakin hebat kita akan tempuh. Clinical year anda akan jadi lebih sibuk, perlu sentiasa proaktif, bukan lagi disuap oleh professor semata-mata, lebih kompetitif, anda mahu lebih anda perlu lebih berusaha...dan mungkin ada sesetengah dari anda, di akhir perlayaran sebagai clinical year student, anda mula rasa lesu, exhausted, dan mula terfikir untuk tidak menjadi seorang doktor.

Serius ke?

Sudah saya katakan, cabaran semakin lama semakin hebat, di awal preclinical year mungkin anda tempuh onar2 yang bisanya menyengat sikit jer, lama-lama semangat tinggal separuh. Ada orang tak suka deal dengan patient, lagi2 yang banyak ragam, present history depan doktor asyik kena marah..kena condemn, huh, biasalah itu semua asam garam dalam belajar, baru tough! Ada orang bila tukar2 round, kena pulak dekat posting yang dia tak suka..setiap hari kuatkan semangat untuk pergi juga ke kelas, tak suka pun belajar la juga...mujahadah tu, bukan senang.kalau ikutkan hati mahu saja berhenti melangkah, tapi setiap saat perlu tanya pada diri; apa sebenarnya tujuan datang belajar medic? Sungguhpun sudah empat tahun berlalu, saya percaya ada sesetengah dari kita selama empat tahun inilah dia cuba mencintai medic, cuba mencari celah2 yang mungkin kena dengan minat dia..empat tahun berjuang untuk meyakinkan diri satu hari nanti dia mampu menjadi seorang doktor, walaupun dia kurang yakin pada diri sendiri.

Di pengakhiran tahun empat, saya sendiri pernah bertanya pada diri sendiri.cuba membayangkan diri menjadi seorang pengamal perubatan.Ya, saya sendiri pernah rasa hilang semangat;Saya seakan hilang minat.pergi ke kelas, tercari-cari di mana kecintaan saya yang sebelum ini.kalau bukan selama ini Allah bantu saya dalam belajar, saya tidak pasti apakah saya akan teruskan menjadi seorang budak medik. Pasti,saya punyai sebab tersendiri untuk berasa begitu, dan segilintir dari anda diluar sana, saya pasti anda juga punyai sebab tersendiri.Hidup, mestilah ada naik dan turun.Ada orang minat dia pada benda lain, tapi last2 ambil medic,kan? Apapun, banyakkan tajdid niat, syukuri setiap nikmat yang Dia berikan pada kita. Dan saya, saya masih berjalan di jalan yang sama, kerana kepercayaan saya hanyalah pada Dia, He knows the best for me, dan saya akan terus berusaha, dan optimis!!

Saya copy artikel dibawah khas untuk sahabat2 saya. Semoga bermanfaat untuk anda. Dan pesanan saya, cuti ni cuba recharge balik diri.(pesan lebih untuk diri sendiri, of course) mungkin setelah 4 tahun menjadi budak medik,ramai yang sedar jadi budak medik ni masa x macam orang lain..busy, especially budak alex yang cuti sehari seminggu ni, tambah pulak kalau ambil kelas2 lain yang bagi bekalan ilmu dunia akhirat. Mungkin anda sudah bertungkus lumus berusaha dan mujahadah diri, tahniah saya ucapkan! Anda adalah orang yang hebat. Andai anda rasa lesu,rasa penat dengan medik,hehe..ambillah waktu cuti ini, refresh yourself,muhasabah diri.tiupkan kembali semangat baru dalam diri. InsyaAllah,tahun depan jadilah diri yang baru, semangat baru. Saya sendiri..kini sedang mencari minat saya semula.Dan letakkan kepercayaan anda padaNya, Dia pasti berikan yang terbaik untuk kita.InsyaAllah.
Nah, ini artikel best untuk anda, dari Medscape.com. Bersemangatlah dan teruskan Optimis!


What if I Don't Want to Do a Residency?

Question:

I didn't enjoy my third year of medical school and now I'm not sure if I want to do a residency anymore. What should I do?


Response from Sara Cohen, MD
Fellow, Department of Physical Medicine and Rehabilitation, Harvard University, Boston, Massachusetts; Fellow, Department of Physical Medicine and Rehabilitation, VA Boston Healthcare System, Boston, Massachusetts


Near the end of my third year of medical school, I went out to dinner with a few of my classmates. Naturally, the conversation quickly turned to which residencies we wanted to get. My friend Ben, who had just finished his surgery rotation and still had circles under his eyes, said, "I don't think I want to do residency. I hate patient care."

We were all aghast. "So what are you going to do?" someone asked.

"I don't know," Ben admitted. "But there must be some options out there for an MD who doesn't want to do a residency, right?"

Since my conversation with Ben, I've heard that question posed many times by exhausted medical students. Some students thrive on the excitement of third year, but some hate waking up early, working weekends, being constantly sleep-deprived, and missing out on time with their families. Other students find that they hate procedures or dealing with difficult patients.

The first question to ask yourself is why you don't want to do a residency. Is it because of the long hours and difficult call schedule? If so, you might consider some of the specialties that have less grueling residencies. The infamous ROAD specialties (radiology, ophthalmology, anesthesiology, and dermatology) are known for combining high pay with reasonable hours, although for that same reason, these residencies are generally very competitive. Emergency medicine also has reasonable shift work, even during residency. Other specialties with reasonable hours that tend to be less competitive include psychiatry, pathology, and physical medicine and rehabilitation (PM&R). As a PM&R resident, I worked mainly 8 to 5 with rare weekends and call from home. It was nowhere near as grueling as, say, a surgery residency, and I didn't miss my family or feel sleep-deprived. (Learn more about PM&R in an article I wrote previously for Medscape.)

If your main concern is that you dislike direct patient interaction, consider one of the specialties where patient care is minimal, such as radiology, pathology, or preventive medicine. Whereas radiology and preventive medicine require a clinical transitional year, pathology does not. That means that if you enter a pathology residency, you'll never have to see another patient.

If you like patient care but hate procedures, consider psychiatry. If you love procedures but hate long-term patient care, consider anesthesiology or emergency medicine.

The field of medicine is incredibly broad, with many specialties, and it is likely that a good "fit" can be found for everyone, depending on individual likes and dislikes. Residency is probably the best option for someone who has completed medical school, and just because you complete a residency doesn't mean that 100% of your future job must involve patient care. A lot of clinicians do some research, teaching, or administrative work in addition to their clinical duties, so you can divide your time and create the lifestyle you want.

Try to remember why you went to medical school in the first place, and allow yourself some time to recover from your exhaustion. Medical students can get discouraged when they don't immediately love one of the core clerkships during third year, which is why you should try to set up interesting electives that are potential career choices. Also, you might see things differently when you've had a few good nights of sleep.

If after thinking it through thoroughly, you still decide that residency isn't for you, you can pursue several options. It's a good idea to complete at least 1 year of residency so that you can get a medical license. That way, if you ever decide to return to medicine, you will be in a better position if you already have a license.

A physician who doesn't want to do clinical work has many other options. If you have a mind for business, you may want to consider getting an MBA (Master of Business Administration) and working in the administrative end of medicine. Alternately, you can get an MPH (Master of Public Health) and find work in public health. Careers in medical writing, informatics, engineering, and consulting are also possible.

Dr. Joseph Kim hosts an extensive Website about nonclinical medical jobs, including actual job opportunities as well as general guidance about pursuing a nonclinical career. But keep in mind that each of these fields has its own set of challenges, so you should thoroughly investigate these options before making a dramatic career switch.

As for my friend Ben, after a nice long shower and a nap (and possibly some research), he decided that residency wasn't such a bad option after all. He matched with the rest of us.

Thursday, September 9, 2010

salam lebaran






selamat hari raya
maaf zahir batin kepada semua yang mengenali
taqabbalallah minna wa minkum




lama kita membisu,
tingkah dan langkah kaku
lama kita membisu tiada serasi seperti dahulu
hari indah hari maghfirah
kupadam kisah lalu
kuidam tawa dan senyum kembali menghias ukhwah ini
indah
seperti dahulu
canggung, jangan lagi patuh pada hati yang membatu
kuhulurkan tangan agar ukhwah ini kembali disulami habbah











Tuesday, August 31, 2010

semarak 10 akhir ramadan





amacam, terasa rugi tak kalau melupakan 10 akhir ramadan ni?
di mana saja anda berada..nak raya, raya juga.tapi amal jom kita rancakkan lagi.
sayu la ramadan sudah mahu tinggalkan kita!

Wednesday, August 25, 2010

menjadi tetamu Allah

bismillah...





Alhamdulillah, alhamdulillah..alhamdulillah..
Terima kasih Allah kerana memilihku untuk menjadi tetamuMu tahun ini.



hadits ziarah

"Tidak ditekankan untuk berpergian kecuali pada tiga masjid yaitu: Masjidl Haram, Masjidku in (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsha (di Palestina)." (HR. Bukhari dan Muslim)



Inilah hadiah hari lahir paling istimewa pernah saya dapat, dan bertambah indah apabila ianya special dari Allah untuk saya. Terima kasih ya Allah, akhirnya impian saya menjejakkan kaki ke tanah Haram bukan lagi sebuah impian..

Tahun ini, alhamdulillah termakbul doa untuk ke mekah buat umrah. Sebenarnya bukan plan asal untuk ke sana..tapi, cemburu tengok kawan-kawan berebut-rebut peluang menjadi tetamu Allah. Terus, minta kebenaran ibu tak pulang ke Malaysia tahun ni, nak buat umrah. Kalau masih menunggu peluang, entah bila peluang akan datang..dah jadi doktor banyak duit, entah ada masa ke sana..entah masih ada umur sebelum ajal mendatang.
Sebenarnya, bukanlah mudah untuk menjadi tetamu Allah. Pengalaman kami yang diuji berhari-hari sebelum dimakbulkan doa untuk ke sana, benar-benar membuka hati saya. Pesan ustaz, bukan senang nak jadi tetamu Allah..bukan dengan ada duit dan ada masa, kita akan terpilih..kalau bukan dengan izin Allah, kalau Allah tak pilih kita, mungkin tak akan dapat kita jejak baitullah..

12hb ogos 2010, kami dijadualkan bertolak..sudah berkemas ke Borg El Arab, hampir enam jam kami menunggu, akhirnya tak dilepaskan untuk terbang..Sugul hati kami pulang ke rumah masing-masing, namun masih ada harapan dan doa pada Allah. Esoknya, masih menanti mesej ustaz..hingga ke petang..hingga ke waktu berbuka..belum lagi..tak mengapa, kami terus menanti dan berdoa di sepanjang terawih. Esoknya, masih menaruh harapan, masih berdoa..banyak kali kami diingatkan agar perbaharui niat, banyakkan solat taubat dan doa, barangkali masih ada urusan dengan Allah yang masih belum selesai, yang masih belum diredhai untuk melepaskan kami ke tanah haramnya..dan masuk hari keempat, kami terus menanti..sehingga ke petang. Beg-beg langsung tak diusik. Akhirnya dapat mesej dari ustaz, malam ni ustaz bagi kata putus dapat pergi atau tak..kami diminta terima berita dengan redha. Azan berkumandang, waktu berbuka kami menadah tangan doa semahu-mahunya pada Allah, minta halalkan segala benda..waktu tu hanya doa pada Allah berikan kami keputusan yang terbaik, walaupun hati dah bersedia untuk redha kalau ustaz cakap kami x dapat pergi. Lepas berbuka, dengan penuh tekad buka ym tunggu mesej ustaz..sekali ustaz kejutkan kami dengan suruh kami bersiap mandi sunat ihram, kita akan ke Mekah malam itu juga! ya Allah, syukur padaMu! mengalir air mata kami! termakbul juga doa kami!

Itulah rintangan dan ujian kami sebelum bergelar tetamuNya.Benar, bukan mudah. Mungkin ada orang diuji dengan benda lain..ada orang dimudahkan urusan perjalanan, tapi di Mekah berbondong-bondong masalah yang datang. Dan bagi kami, ujian ini membuatkan kami lebih menghargai dan merasai betapa istimewanya pemusafiran ini. Tidak seperti kalau mahu ke Eropah, atau ke Syria,Jordan, jalan-jalan ke sana sini, tidak. Sebab itu Rasulullah hanya galakkan ke mekah,madinah,dan masjid al-Aqsa, berbeza perasaannya daripada ziarah ke tempat lain.
Mungkin dengan ujian itu, kami hadir ke sana dengan hati yang lebih suci, ikhlas untukNya..


Sampai sahaja ke Tanah Haram,masing-masing sudah tidak sabar melihat kaabah. LIVE depan mata. semua tak sabar nak mngerjakan umrah pertama. Usai mengemas barang dan bersiap, kami dibawa memasuki MasjidilHaram. Pertama kali melihat kaabah, tak berkedip.takjub. inilah kiblah yang selama ini aku solat menghadapnya, kali ini benar-benar didepan mata. lain benar perasaannya. Pertama kali buat umrah, terkebil-kebil juga, tapi bila sudah tawaf mengelilingi kaabah, anda hanya ingat Dia yang Satu, dah tak ingat benda lain dah..waktu tu hanya rasa diri seorang, berzikir pada Allah..doa pada Allah, kenang kekerdilan diri di hadapan Allah. MasyaAllah, kami rindu sangat perasaan itu ya Allah! walaupun penuh diasak pak arab, makcik arab, kuatlah anda seorang, sabar dan bersemangat.hanya untuk Allah, Dia sahaja..

laluan saie...
gambar amek dari tenet je..xsempat nak capture sendiri time kat sana


umrah pertama kami laksanakan petang, dekat nak berbuka dah. first time bersaie, merasai perjalanan 1800m, pertama kali buat memang bersemangat habis! hilang rasa letih. berhenti sebentar untuk berbuka, teguk air zam-zam 2-3 cawan, kurma beberapa biji, kami sambung bersaie. Berhenti lagi untuk solat, kemudian sambung lagi.hehe..seronoknya, pengalaman2. Di Mekah, berbuka dengan kurma dan air zam-zam sahaja sudah kenyang.Teringat kalau di Malaysia mahu murtabak, air soya, ayam bakar,kuih la ape la..sampai kembung perut. Di Haramain, makan sedikit sudah kenyang untuk beribadah pada Allah..dan kalau buat umrah, saat paling melegakan adalah selepas bertahallul. Sebab mulai saat tu dah terlepas dari semua larangan dalam ihram, umrah pun dah habis buat.satu kelegaan. hanya doa diringkan agar ibadah umrah itu diterima Allah.

Sebut tentang larangan ihram, teringat pasal dam..sebelum pergi, asyik tanya kawan2 yang pernah pergi umrah..risau je pasal dam. Sebenarnya, bila sampai di sana baru faham hikmah sebenar disebalik larangan dan dam ni, dan hakikatnya ia sangat berkait rapat dengan kehidupan kita. Kalau nak diikutkan, larangan-larangan dalam ihram semuanya yang berkaitan dengan melawan nafsu kita; xboleh potong@gugurkan rambut, xboleh berwangi-wangi, tak boleh berburu,tak boleh kahwin etc...kalau orang muda tak kahwin lagi, selalu bayar dam sebab gugur rambut@ bulu dan berwangi-wangi. Sebenarnya, ini cara Allah nak train kita untuk mentaati tegahanNya pada benda-benda yang dilarangNya..bagaimana kita nak jaga diri kita betul-betul dalam ihram tu supaya jauhi larangan Allah,kalau tak terus kena denda. Kalau dalam hari biasa, ada juga larangan Allah tu, cuma bila kita langgar, denda kita tak datang secara zahir..hanya dibayar cash as dosa. Jadi, bila berihram, banyak2 muhasabah balik diri..train diri untuk aware dengan larangan Allah..sebab, bila buat umrah dan kena bayar dam, lain perasaannya..walaupun mampu je nak bayar dam tu, dan umrah tu sah hukumnya, tapi tetap rasa xbest. Sebab dah melanggar larangan Allah..walaupun mungkin benda tu kecil, tapi kemanisan umrah tu takkan sama..Samalah kalau di dalam hari-hari biasa kita, cuma kita x praktiskan, sebab tak rasa terbeban bila melanggar larangan Allah..hebatkan, begini cara Allah train dan nak ingatkan kita untuk taat padaNya!

cerita tentang pengalaman di bumi Allah memang panjang dan manis! belum lagi sebut tentang mendaki jabal nur menjejaki pengalaman Rasulullah mendapat wahyu pertama..mengintai kaabah disebalik celahan2 batu di gua hira', tempat Rasulullah duduk mengenang nasib kaumnya yang hidup dalam jahiliyah..perasaan yang sungguh berbeza! terkesan dihati mengingatkan pengorbanan Rasulullah untuk umatnya..kecintaan Rasulullah pada umatnya.. dan waktu itu adalah saat paling seronok memekarkan perasaan rindu dan cinta kepada Rasulullah..baru terasa begitu agung mencintai Allah dan rasulNya...


banyaknya pengalaman yang ingin dikongsi, harapnya dengan tulisan ini menambahkan lagi rasa rindu sahabat-sahabat untuk menjadi tetamu Allah.doa.banyakkan berdoa, semoga saya juga diizinkanNya untuk kembali ke sana..
penat dah menulis..sambung lagi lain kali. bila ada waktu terluang lagi!

salam soifi buat semua! manfaatkan ramadhan yang masih berbaki...
tingkatkan nilai taraf amal dan iman,
semoga keluarnya diri kita dari madrasah ramadan ini menjadi insan yang lebih baik..
berbeza..berbeza.
mencabar diri menjadi dewasa yang matang imannya.
ayuh!

selamat buat semua~